Minggu, 06 Februari 2005

Malam Yang Mengenaskan

Mam,,,mam,.. tolong…tolong..tolong…dady.dady,,dady….tolong…tolong..” suatu jeritan dari sebuah kamar seorang gadis yang sangat cantik. Semua orang yang ada dirumah itu langsung terbangun dan mereka mulai menggedor-gedor kamar gadis itu. “Ada apa wulan, ada apa anakku, ayo cepat buka pintunya..” teriak ibu dan bapaknya. Adiknya yang masih kecil hanya terpana dan tak bisa mengeluarkan sedikit katapun yang ingin keluar dari hatinya.

Suara jeritan itu terus menerus memekakkan telinga seisi rumah itu sampai terdengar ke tetangga sekitarnya. Para tetangga mulai berdatangan dan menanyakan apa yang sedang terjadi.

Lalu semua sepakat untuk mendobrak kamar gadis itu. Dengan bantuan para tetangga mereka mulai mendobrak pintu yang terkunci rapat. Dengan bahunya mereka bergantian. Mengambil jarak sekitar dua meter dari pintu itu, lalu satu persatu mulai sekuat tenaga menuju ke arah pintu itu dan terdengan “ Brak ..” kemudian mundur lagi dan diulangi lagi tindakan itu terdengar lagi "brak” sampai akhirnya sedikit demi sedikit pintu terbuka”. Lalu tetangga lainnya langsung menendang pintu tersebut dengan sekuat tenaga. Dan akhirnya pintu itu mulai tebuka dengan lebar.

Saat pintu terbuka, gadis itu terus menerus gelisah dalam tidurnya dan terus berteriak dengan teriakan yang menakutkan dan mengkhawatirkan seisi rumah. Lalu ibunya cepat mendekap anaknya dan cepat membangunkannya. “ Wulan..wulan.. bangun, ada apa nak” ibunya terus mendorong anak gadisnya itu dengan goyangan yang semakin keras.Lama kelamaan anak itu mulai terbangun dan dia cepat memeluk ibunya dengan ketakutan yang masih tampak di wajahnya. Dan keringat dingin membasahi seluruh tubuh gadis itu. Dia menangis dan menangis terus menerus dipelukan ibunya.

Dia mengatakan bahwa dia melihat ular yang sangat besar yang melilit mama dan dadynya serta terlihat seorang yang sangat menyeramkan dengan tubuh yang sangat besar dan memegang sebuah pecutan yang terbuat dari tembaga, ujung tembaga itu menyala-nyala bagaikan tembaga yang baru keluar dari sebuah coran yang sangat panas.

Dalam mimpinya, Gadis itu melihat orang yang sangat menyeramkan tersebut memecut dady dan mamanya sehingga tubuh orang tuanya hancur kemudian sembuh lalu dipecut lagi dan kejadian itu terus berulang tanpa henti. Suatu pemandangan yang sangat mengerikan serta nampak dari wajah mama dan didaynya menahan rasa sakit yang luar biasa dan terdengar teriakan yang membuat wulan menjerit melihat kedua orang tuanya mengalami penderitaan yang sangat hebat yang belum pernah dilihatnya dari film manapun juga.

Mendengarkan mimpi yang menyeramkan itu, ibunya hanya memandang anaknya serta pelukan yang semakin erat. Setelah lama berada dalam pelukan ibunya akhirnya tangisan gadis itu mereda dan wulan mulai menyadari bahwa dia hanya mimpi. Akhirnya satu persatu para tetangga mulai pamit kepada keluarga itu sehingga yang tertinggal hanya mereka berempat.

Mereka adalah sebuah keluarga dengan dua orang anak. Anak pertama bernama wulan yang sudah menginjak kelas 1 SMA, anak yang kedua bernama Toni dia baru menginjak 1 SMP. Ibu kedua anak itu bekerja sebagai seorang bendaharawan di sebuah perusahaan yang cukup besar dalam bidang property sedang suaminya sebagai seorang pejabat di sebuah Instansi. Mereka menempati rumah yang sangat besar, dengan tiga kendaraan roda empat yang sangat mahal dan satu sepeda motor dengan CC tinggi dirumahnya.

Ayahnya sering melakukan perjalanan dinas keluar kota serta diapun banyak mendapatkan uang yang melimpah ruah karena jabatan yang diembannya sangat memungkinkan untuk itu. Amplop dari berbagai perusahaan yang dimenangkan atas rekomendasinya mulai mentransper beberapa puluh juta ke rekeningnya. Disamping itu, bila dia melakukan perjalanan kedaerah-daerah yang ditujunya dia selalu mendapatkan servis yang luar biasa. 'Dunia gemerlap' adalah makanannya setiap malam.

Dengan alasan refresing dari tugasnya yang menumpuk, dia membenarkan semua kehidupan yang dijalaninya. Dan minuman keras menjadi minuman yang biasa menurutnya. Karena dia menganggap bahwa selama tidak memabukkan maka semua yang diminum adalah halal baginya.

Namun, pada saat acara resmi yang dibuka olehnya. Keluar kalimat-kalimat agama dan nasihat yang nampak dia sebagai seorang yang agung dengan kedalaman ilmunya yang nampak tinggi dan kesyahduannya yang nampak penghayatan dari setiap ucapannya. Dia selalu mengingatkan akan pentingnya bersedekah, berbakti bagi nusa dan bangsa serta berbagai ucapan dewa lainnya yang membuat terbuainya orang-orang yang mendengarkannya.

Sedang ibunya adalah seorang bendahara disebuah perusahaan kontraktor yang sangat besar. Setiap memenangkan proyek, ibu itu selalu mengeluarkan sejumlah uang untuk menservis para pejabat yang telah memenangkan proyek besar itu. Setiap arus kas yang keluar dari perusahaan kontraktor itu selalu ada tanda tangan dari dirinya. Dan dia mengetahui kemana saja uang yang keluar digunakan. Namun, diamping dia mengeluarkan uang untuk orang lain diapun mengeluarkan uang untuk dirinya juga dengan jumlah yang cukup besar.

Dia menservis dan mengeluarkan uang yang sangat besar itu untuk membuat para pejabat menjadi senang dan merasa kerasan dengan kerjasama yang baik yang telah mereka lakukan.Keluarga itu berlimpahkan harta yang sangat banyak dan membuat semua teman-teman sekantor serta para tetangga menghormati dirinya. Mereka terkenal sebagai orang yang sangat mudah menyumbang untuk para tetangganya, untuk teman-teman kantornya serta semua yang mereka temui. Setiap ada fakir miskin mereka selalu menyumbangkan hartanya. Begitu pula pada saat ada acara-acara keagamaan ataupun pembangunan tempat ibadah yang membutuhkan dana yang besar. Keluarga itu selalu menjadi penyumbang terbesar di tempat itu.

Sehingga para tetangga dan semua teman-temannya menganggap keluarga itu sebagai keluarga yang dermawan serta mengagungkannya bagaikan ratu adil yang selalu siap membantu mereka. Keluarga itu kalau berlibur tidak hanya ke negara-negara eropa tapi juga melakukan umroh untuk menanamkan agama pada kedua anak mereka. Mereka dipandang sebagai orang yang bahagia didunia dan diperkirakan akan bahagia juga diakhirat.

Para tetangga dan teman-teman sejawatnya sangat merindukan suatu keluarga dan kehidupan seperti yang keluarga itu alami karena mereka melihat suatu kesempurnaan keluarga yang sangat cocok dan ideal menurut pandangan mereka.

Ketika mimpi menyeramkan yang dialami wulan terjadi membuat kedua orang tua wulan termenung. Mereka mulai mencoba memahami keadaan dan kehidupan yang mereka alami. Mereka mencoba merenungi mimpi anak gadisnya itu, bagaikan suatu keadaan dan situasi yang sangat bertentangan dengan yang mereka bayangkan. Mereka merasa telah banyak beramal dengan sumbangan-sumbangan untuk para tetangganya, tempat ibadah serta ibadah dan umroh yang sering mereka ulangi setiap tahun.

Mereka tetap merasa heran apakah amal yang mereka lakukan itu seimbang dengan mimpi anaknya atau apa yang sebenarnya terjadi. Atau apakah mereka hanya akan menganggapnya sebagai mimpi anak kecil yang akan berlalu begitiu saja. Nampak diwajah mereka terus termenung tentang mimpi yang dialami oleh anak gadisnya. Dan pertanyaan itu terus meliputi batin mereka.

-Gantira- Jakarta